The virtue of the Holy Qur'an

Assalamualaikum Wr.Wb

Al - Quran adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, al-Quran juga merupakan sumber hukum utama dalam ajaran agama islam. Al - qur'an berisi tentang wahyu - wahyu allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat jibril.

Keutamaan - Keutamaan Al - Qur'an 

1. Al - Qur'an Meninggikan Derajat Satu Kaum Dan Merendahkan Derajat Kaum Yang Lain Barangsiapa beriman kepada Al - Qur'an dan mengamalkanya, niscaya Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan memuliakanya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang tidak mengamalkanya Al - Qur'an, niscaya Allah SWT menghinakkanya.

Allah SWT berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ  وَلَا يَزِيْدُ  الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

wa nunazzilu minal-qur`aani maa huwa syifaaa`uw wa rohmatul lil-mu`miniina wa laa yaziiduzh-zhoolimiina illaa khosaaroo

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 82)

2. Hafizh Al - Qur'an Dapat Mensyafa'ati 10 Keluarganya Yang Wajib Masuk Neraka
Setiap orang yang beriman, insyaallah akan masuk surga. Meskipun harus mendapatkan siksaan terlebih dahulu akibat dosanya. Namun, Hafizh Al - Qur'an memiliki keutamaan masuk surga sejak pertama kali, walaupun ia dilempar keneraka karena dosa - dosanya. Api neraka tidak akan menyentuhnya. Bahkan, seorang hafizh Al -  Qur'an dapat memberi syafaat kepada sepuluh orang yang fasik dan banyak melakukan dosa besar. Tetapi, orang kafir tidak akan dapat syafaat itu.

Allah SWT berfirman:

مَا كَانَ  لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۤ اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَ لَوْ كَانُوْۤا اُولِيْ قُرْبٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُمْ  اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ

maa kaana lin-nabiyyi wallaziina aamanuuu ay yastaghfiruu lil-musyrikiina walau kaanuuu ulii qurbaa mim ba'di maa tabayyana lahum annahum ash-haabul-jahiim

"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya) setelah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni Neraka Jahanam."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 113)

3. Hati Yang Kosong Tanpa Adanya Al - Qur'an Ibaratan Rumah Kosong
Dari Sayyidina Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang didalam hatinya tidak ada sedikit pun Al - Qur'an adalah seperti rumah yang sepi sunyi tak berpenghuni."(H.R.Tirmidzi, Darami, dan Hakim)

Perumpamaanya 'rumah yang sepi sunyi tak berpenghuni' itu mengandung maksud yang halus, sebagaimana ungkapan peribahasa,'rumah kosong adalah sarang setan.'

4. Setiap Huruf Mendapat Satu Kebaikan
Maksudnya dalam amal ibadah selain dari membaca Al - Qur'an, satu amal secara keseluruhan hanya dihitung sebagai satu amal, tetapi membaca Al - Qur'an tidaklah demikian. Setiap bagian dari satu amal akan dinilai sebagai satu amalan sempurna. Karena itu membaca satu huruf Al - Qur'an dihitung satu kebaikan. Bagi setiap kebaikan, Allah SWT berjanji akan memberikan sepuluh kali lipat pahala.

Allah SWT berfirman:

مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا   ۚ  وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

man jaaa`a bil-hasanati fa lahuu 'asyru amsaalihaa, wa man jaaa`a bis-sayyi`ati fa laa yujzaaa illaa mislahaa wa hum laa yuzhlamuun

"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)

5. Jalan Selamat dari Semua Fitnah Ada Dalam Al - Qur'an
Dari Sayyidina Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, ketika malaikat Jibril AS turun kepada Baginda Rasulullah SAW, Malaikat Jibril AS mengabarkan kepada baginda Nabi SAW, bahwa akan terjadi banyak fitnah. Beliau bertanya, "Apakah jalan keluar darinya, wahai Jibril?" Malaikat Jibril AS menjawab, "Kitabullah." (H.R. Razin, dari Ar - Rahmatul Muhdah)

6. Tiga Golongan Orang Selamat Dari Hisab pada Hari Kiamat

• orang yang membaca Al - Qur'an (menghafal) semata - mata karena menyukainya.
• orang yang mengajak shalat (muadzin) semata - mata karena Allah SWT
• orang (hamba sahaya) yang menjaga hubungan baik antara dirinya dan Rabbnya, juga antara dirinya dan tuan - tuanya.

7. Pahala Membaca 10 Ayat Al - Qur'an
Dari Sayyidina  Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca sepuluh ayat pada malam hari, maka ia tidak akan ditulis sebagai orang yang lalai."
(H.R.. Hakim, shahih menurut syarat muslim)

8. Pahala Membaca 100 Ayat Al - Qur'an
Dari Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjaga lima shalat fardhu, maka ia tidak akan ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa membaca seratus ayat pada malam hari, maka ia akan dicatat pada malam itu sebagai orang yang taat." (H.R. Ibnu Khuzaimah, Al - Hakim, shahih menurut syarat bukhari muslim)

9. Membaca Al - Qur'an Dengan Suara Nyaring atau Lirih
Dari Sayyidina Uqbah bin Amir Radhiyallahu 'anhu, Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca Al - Qur'an dengan suara nyaring seperti orang yang bersedekah secara terang - terangan, dan orang yang membaca Al - Qur'an dengan suara lirih seperti orang yang bersedekah secara sembunyi - sembunyi.

10. Allah SWT Mendengarkan Bacaan Al - Qur'an
Telah menjadi fitrah dan adat kita untuk menyukai nyanyian. Namun, karena syariat agama telah melarangnya (kecuali dengan syarat - syarat tertentu), orang - orang yang kuat beragama tidak akan mendengarkanya. Meskipun demikian, seorang tuan boleh mendengarkan nyanyian hamba sahaya wanitanya. Penting diperhatikan, Jangan membaca Al - Qur'an seperti nyanyian.

Wassalammualaikum WR.WB

https://youtu.be/UNu6XrNugrU https://youtu.be/3Y2z6wHRo-Q